Ini adalah sebuah cerita pendek, yang benar-benar membuat saya rindu sekali, setelah dua tahun saya tinggalkan Gereja Efata. Sehingga saat itu saya sangat merindukan mereka di Nabire. Saat itu, tidak bisa menahan rindu, untuk bersama mereka berlatih, bernyanyi dan ikut lomba paduan suara antar Gereja Klasis Nabire, sehingga saya sempat curhat sama teman-teman saya.
Tepat di bulan yang biasa selenggarakan lomba sehingga saat itu saya buang pikiran ke Nabire, karena saat mendekati hari-hari besar Gereja Kemah Injil (Kingmi) Sinode Papua, seperti
hari masuknya Injil di pedalaman 13 Januari, 6 April, Selalu di sambut meriah dengan beragam perlombaan dan pertandingan, baik jenis kegiatan dalam gereja maupun luar
gereja.
Jenis Perlombaan yang biasa di lakukan adalah paduan
suara, vokal group, dan CCA (Cerdas cermat Alkitab) dan pertandingan
di luar Gereja seperti bola volly, bola kaki, dan lempar kaleng.
Jemaat Efata yang terdiri empat komisi yaitu komisi
Perkarya, komisi Perkawan, Komisi pemuda, dan komisi Sekolah minggu, selalu
berpartisipasi dalam semua kegiatan perlombaan dan pertandingan yang di selenggarakan
oleh panitia pelaksana di setiap tahun.
Semua perlombaan dan pertandingan ini,
sifatnya hanya untuk mencari dana demi suksesnya ibadah yang akan dilaksanakan
nantinya. Bagi pemenang setiap perlombaan maupun
pertandingan, selalu diberikan hadiah oleh panitia pelaksana. Pemberian hadiah biasanya di
lakukan saat usai acara, kemudian dalam pemberian hadiah hanya bagi juara
1, 2 dan 3.
Jemaat Efata dalam semua perlombaan ini, Paduan Suara maupun Vokal Group selalu menjadi giliran, untuk mendapatkan juara, namun tak selalu juara 1 (satu) kadang juara 2
(dua) dan juga juara 3 (tiga), karena kami selalu di latih dengan pelatih
suami istri yang cukup berpengalaman, mereka adalah Bapak Andreas Pakage dan sang
istrinya adalah N Edowai Di bantu juga Oleh seorang pelatih muda, yakni Ester Pakage.
Pelatih membagi suara Sopran dan Alto di fokuskan untuk kaum wanita, kemudian untuk suara tenor dan bass di khususkan untuk kaum pria dan di bagi dalam kedua suara itu. Menurut pelatih pembagian suara seperti ini lebih baik dalam menyanyikan lagu. Sehingga setiap tahun di latihnya seperti ini.
Pelatih membagi suara Sopran dan Alto di fokuskan untuk kaum wanita, kemudian untuk suara tenor dan bass di khususkan untuk kaum pria dan di bagi dalam kedua suara itu. Menurut pelatih pembagian suara seperti ini lebih baik dalam menyanyikan lagu. Sehingga setiap tahun di latihnya seperti ini.
Ini adalah cerita pendek yang saat saya sedang merantau sempat saya merindukan sekali.
Penulis: Simion Kotouki
mantap om tingkatkan trus eritanya,
ReplyDeletePost a Comment