Cintanya Ria Tak Berteman Hati yang Abadi

Sumber: Google

September lembaran awal cerita hidup. Ketika hari keceriaan itu datang. Meletus hangatnya cinta dalam hati Maria dan John yang baru saja saling menerima rasa cinta itu. Berjalan beberapa pekan, rasa makin tumbuh, sudah terikat dan sangat memikat sebuah ikatan cinta yang makin kokoh. Sudah saling cinta dan saling percaya, mereka segera saling menukar masing-masing email dan password Facebook sebagai bukti cinta benar-benar jadi. Sejak senja menjemput saat menukar password itu, Pesan teman-teman Inboxan bukan rahasia lagi buat mereka dua. Mereka tahu semuanya. Isi pesan yang penuh rayuan cinta, gencar mengada. Tetapi mereka dua selalu kepala dingin. Mereka masih memupuk cinta, tumbuh subur seakan bunga tumbuh dalam siram penjaga. 

***

Masing-masing mereka berstatus mahasiswa, sekolah di kampus yang berbeda dengan jarak ampus mereka 1 Km. Tetapi tidak pernah sendiri-sendiri; pulang dan pergi kampus, selalu bersama. Kekasihnya selalu antar dan jemput Ria; tak sekalipun tidak. Ria yang manis, tak kunjung menghabiskan uangnya untuk biaya transportasi, sebab ada John yang setia. Ria menghabiskan uang kiriman sang ayahnya dengan si John yang tampan dan setia itu. Apapun kata John Ria terus menuruti; tidak sekalipun menipunya. 

Suatu waktu, Handphone-nya John mati saat sedang berada di Ruangan belajar. Segera saja, John muncul di depan kampusnya Ria yang sembari duduk dengan teman cowoknya yang tenggelam dalam keasyikan cerita, lupa keadaan. Lekas memanggil Ria dengan wajah yang terlihat biasa "Ria ayo, kita pulang" lalu Ria pamit temannya dan mereka segera pulang. John masih terlihat biasa, sambil pendam rasa kecemburuan di hatinya, John tidak mengatai apa-apa. John ingat, ada komitmen mereka berdua sejak cinta di bentuk, sehingga John meyakininya sampai menganggap biasa dan mengabaikannya. 

***

Berjalannya waktu, suatu hari, John jatuh sakit, ketika itu, John berada pada awal semester 5. "Saya badan tidak enak jadi saya mau ke rumah sakit," kata John via WhatsApp ke Ria. "Oh kenapa sayang?" tanya ria sembari kaget. "Saya pikir hanya karena kurang istirahat tapi saya mau pergi ke Rumah sakit periksa dulu," jawabnya. "Kemarin kamu baik-baik saja, kok sakitnya tiba-tiba? kalau begitu tunggu saya, kita ke rumah sakit, saya temani" kata Ria penuh khawatir. "Iya Ri saya tunggu," jawab John. 

Tidak lama, Ria tiba di rumahnya. Sampai di pintu kamarnya, John masih terbaring, terlihat sakitnya parah, "John laki-laki itu harus kuat. Jangan Jhon! hati saya terlalu khawatir kehilanganmu sayang," kata Ria sambil nangis. John masih diam terbaring lama. Pelan-pelan John bergerak sambil buang mata, Ria ada di sampingnya sambil air matanya mengalir di Pipi manisnya. John kaget ada Ria di sampingnya dan lekas dia bangun "Kamu sudah datang?" Tanya John. "Iya Jo, keadaan kamu bagaimana? Kita ke rumah sakit ya?" Tanya Ria "Oh iya saya siap dulu" jawab John. Beberapa menit kemudian, John panggil Ria "kita jalan." Setelah itu, mereka jalan ke depan jalan tunggu taksi. Beberapa menit kemudian, mereka naik taksi yang ditahannya, lalu mereka dua turun depan Rumah Sakit tujuan mereka. Segera saja mereka masuk ke rumah sakit. Lalu sampai tempat rekam medis mereka di minta identitas, lalu pacarnya daftarkan. Kemudian John di bawa ke ruangan pemeriksaan, lalu di periksa ternyata hasil pemeriksaannya lambung, paru-paru basa, dan batuk. Lalu pihak rumah sakit katakan "John harus nginap di rumah sakit." Namun pacarnya dengan tidak berat hati, "suster kami minta Obatnya saja nanti kami akan datang kontrol saja," kata Ria. lalu para medis serahkan obatnya saja. Biasanya obat semua di tanggung Ria. 

Selama John minum obat, Ria setia membawakan buah setiap hari, lagipula menghabiskan waktu setengah harinya sama John. Beberapa Minggu kemudian, setelah obat sudah habis, mereka datang kembali kontrol ke rumah sakit, melihat kondisi John yang sudah membaik, para medis pesan "John harus istirahat banyak, minum obat tepat waktu, dan jangan terlambat jam makannya supaya keadaan mu pulih total." Pesan para medis sambil memberikan obat.  

Beberapa hari kemudian, John sudah sembuh. Badan tidak berat; legah. Ria tanya "Kita jalan-jalan, lagipula kamu sudah lama tidak menikmati udara bebas to?" "oh iya kita jalan-jalan kemana?" Tanya balik John. "Ada satu tempat yang kamu pasti belum pernah jalan," jawab Ria. "Oh baik nanti saya ikuti kamu saja, mau bawa saya kemana pun juga," jawab John sambil senyum tipis. 

Keesokan harinya, pukul 8.30 wit, John yang masih sono kaget bangun karena hp berdering panggilan masuk. John tergesa-gesa angkat dan dengan suara yang masih parau John bilang "Hallo RI" "iya John. Kok masih tidur, sudah jauh siang bangun dan siap, lalu jemput saya," jawab Ria. "Oke Ri, tunggu saya siap dulu" jawab John. "Ok John, ditunggu." Selang 30 menit John sampai di tempatnya Ria, lalu mereka dua bergegas pergi ke tempat yang Ria tuju. Motor Juviter MX yang mereka pake milik John itu bensin ditanggung Ria. Sesampainya mereka di wisata pantai Hamai yang sangat indah, John ajak Ria bercerita dan foto bersamanya, sekaligus membuka pikiran yang terbungkam oleh kesakitannya. Saat hari mulai sore pukul 15.25 Wit, segera mereka meninggalkan Hamai yang menemani keseharian mereka. 

***

Ikatan cinta mereka sudah kuat. Tidak mudah di ganggu oleh rayuan cinta orang lain. Mereka sudah anggap seakan sudah pernah lalui proses pernikahan. Sampai mereka pakai satu akun Facebook dan Misengger. Segala bentuk Inboxan bagaimana pun isinya, mereka sudah tahu dan selalu saling memberikan penjelasan yang meyakinkan. Mereka sudah jalani seakan suami istri hingga mereka dua menyelesaikan studinya. Hubungan pacaran mereka sudah diketahui orang tua mereka. Setelah sudah lulus kuliah. 

Setahun setelah lulus kuliah, mereka masih jalani hubungan sebagai pacaran, masih belum tunangan karena belum ada persetujuan kedua pihak orang tua mereka. Suatu pagi, saat awan masih menyelimuti hari pagi, orang tua pihak laki-laki ke rumahnya perempuan untuk menentukan kapan hari taruh maskawin. sesampainya disana, pihak perempuan banyak bertanya tentang diri John bahkan keluarga dan kehidupannya. Pihak orang tua John sangat sangka kalau orang tua pihak perempuan tidak terima. Tetapi ayahnya terbuka, "kapan kita datang kasih uang?" Tanya ayah John. Orang tua Ria diam dan berisik. Lalu ayahnya angkat bicara "Sepertinya kami tidak setuju anak kami nikah dengan John karena Agama." Ria yang sudah sangat cinta John itu diam tak bersuara sekalipun, karena beberapa hari sebelumnya orang tua Ria ancam nyawanya. Ria pendam semua rasa itu, sakit hatinya sudah terbendung seketika itu juga. John yang juga cinta mati Ria, mendengar kata tidak setuju oleh orang tua Ria, John Pingsan beberapa menit saat itu. 

Orang tua Ria tidak membuka hati dan rumah buat John maka segera saja mereka pulang ke rumah. Sesampainya di sana John tidak ingin makan dan minum. Tidak mau istirahat disaat malam, stress yang tinggi. Ria juga di rumah menjadi musuh orang tua. Dia anggap semua kata orang adalah musuhnya, ketika dibilang makan, minum bahkan melihat orang tuanya sangat musuh. 

Orang tua Ria tidak mau Jodohkan Ria dengan John karena ada cerita mitos, pernah terjadi, antara moyang Ria dan John pernah terjadi perang akibat sengketa lahan. Batas sudah jelas, tetapi di ambil oleh moyangnya Ria, sehingga akibat tidak terimanya Moyangnya John, mereka membunuh seorang pihak moyangnya Ria. Persolan itu, sudah di selesaikan secara hukum adat. Namun sampai generasi orang tua Ria masih ingat,  sehingga Ria tidak di restui orang tuanya jadi Jodohnya John. 

Akhirnya cinta tua John dan Ria dipisahkan oleh alasan cerita mitos yang masih di ingat oleh orang tua Ria, karena tidak direstui atau dijodohkan orang tua Ria. 

Karya: Simion Kotouki

Post a Comment

Previous Post Next Post