Kisah Pendidikan Enggel dan Motivasinya


Foto sebelum ikut upacara wisuda  Kamis, 26/09/2021

Enggel Bertus Pakage adalah seorang kaka dari 9 orang adiknya dan adik pertama dari kaka perempuannya. Di tengah banyak adik-adiknya, Enggel tidak ragu dan tidak berpikir panjang namun dia mengambil keputusan untuk berpendidikan, sementara umur pendidikannya juga sudah sangat terlambat. Saat Enggel belum sekolah, adik pertamanya sudah SMP, adiknya yang lain masih SD dan juga masih kecil, belum sekolah. Enggel ambil komitmen "saya harus sekolah hingga sukses." Enggel tidak meragukan biaya-biaya, baik biaya sekolah, makan minum, kebutuhan sekolah untuknya dan juga adik-adiknya dan segala kebutuhannya.


Ada komitmen kuat mendorong Enggel harus sekolah maka tahun 2002, Enggel masuk SD kelas I  INPRES Bomou I bersama teman-temannya, secara umur, temannya masih adik-adik dia. Tetapi beberapa tahun, Enggel putus sekolah. Teman-temannya sudah lulus SD tahun 2008. Enggel kembali masuk kelas 6 SD tahun 2010 dan lulus tahun 2011. Sementara teman-temannya lulus SMP naik SMA, Dia baru lulus SD naik SMP.


Ada satu cerita lucu tetapi juga sedih, waktu Enggel kelas 6 SD yang diceritakannya: 


Saat Enggel baru masuk kelas 6 SD, umur teman-teman kelasnya paling beda 7 atau 8 tahun dengannya. Suatu pagi, Enggel duduk paling belakang, Gurunya katakan "Kita coba Dia yang besar ini, bisa membaca atau tidak?" Enggel jadi malu mendengar kata gurunya saat itu. Gurunya mendekati Enggel dan disuruh membaca sambil gurunya meletakkan buku di depan Enggel, namun Enggel masih kaku untuk membaca dan gurunya tuntun Enggel membaca. Sejak itu, dengan berjalannya waktu, Enggel belajar mandiri dan di sekolah, akhirnya Enggel bisa membaca tidak kaku dan lancar.


Enggel Sebenarnya angkatan 2014 lulus SMAnya, seandainya dia tidak pernah putus SD dan terus sekolah dengan teman-temannya yang sama-sama masuk SD tahun 2002 itu. Namun Enggel keluar sekolah beberapa tahun dan masuk sekolah kembali langsung di kelas 6 SD tahun 2010. Sekalipun saat awal masuk sekolah, perasaannya sangat malu melihat guru dan teman-temannya, karena postur tubuh yang besar dan umur yang cukup jauh berbeda dengan teman-teman di kelas. Tetapi dengan selalu mengingat teman-temannya yang sudah mau lulus SMP, segera Enggel mengambil komitmen dalam dirinya bahwa "saya akan ikut teman-teman dari belakang, walaupun saya sudah terlambat." Tanpa ragu, Dia masuk kelas 6 SD. Pada tahun 2011 teman-temannya naik SMA, Enggel baru naik SMP. Dia daftar dan di terima di SMP YPPGI Bethani Bomou II. Di awal masuk SMP, perasaan yang sama dia alami seperti saat baru masuk SD kelas 6, karena postur tubuhnya besar dan umurnya yang lebih tua dari teman-temannya di kelas. Tetapi Enggel membunuh perasaan malunya dengan  mengganggap diri masih muda seperti teman-temannya di kelas, karena dia punya komitmen kokoh. Akhirnya tahun 2014 dia lulus SMP, teman-temannya lulus SMA/K.


Setelah lulus SMP tahun 2014, Dia lanjutkan di SMA Negeri 2 Tigi, Wakeitei kini Waghete ibu kota Kabupaten Deiyai, dia diterima di sekolah itu. Setelah naik kelas 2, Enggel mencalonkan diri sebagai ketua OSIS, tetapi tepat hari pemilihan, Enggel tidak masuk sekolah. Tetapi hari itu, teman-teman dan adik-adik di sekolah memilih Enggel sebagai OSIS. Besok paginya di sekolah, Enggel bosan dengar "Kami sudah pilih kamu jadi OSIS," "Terimakasih banyak sudah pilih saya, saya akan jalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan saya," jawab Enggel. Dia sudah menjalankan tanggung jawabnya selama masa baktinya dengan melakukan kegiatan penertiban siswa-siswi dan penertiban kelas. Sebagai siswa, tentu saja tidak lepas dari masalah, sehingga sejak kelas 1 sampai kelas 3, Enggel menghadapi banyak tantangan, mulai dari sakit, kekurangan uang dan lainnya tetapi Dia tidak patah semangat juangnya, karena punya komitmen yang kuat sejak SD.


Setelah sudah lulus SMA, guru SD-nya yang uji Enggel membaca itu, ajak makan di sebuah rumah makan di Wakeitei kini Waghete ibu kota Kabupaten Deiyai. Usai mereka dua makan, gurunya mengatakan "Sekarang sudah berhasil jadi selamat berangkat kuliah." karena Enggel sejak masuk SD umur sudah tua jadi gurunya bertanya-tanya, "benar-benar Dia akan sekolah atau tidak?" Pertimbangan gurunya yang dilihat dari faktor usianya. Tetapi akhirnya gurunya percaya karena Enggel sudah lulus SMA dan siap pergi kuliah, saat itu.


Enggel kaka saya (Simion Kotouki) secara umur, antara Dia dan saya paling 3 atau 4 jangka tahunnya. Tetapi dia dalam dunia pendidikan terlambat atau di belakang kami. Dua angkatan diantara kita yakni angkatan 2015 dan 2016 untuk tahun lulus SMA. Makanya saat ketemu atau sama-sama, Dia selalu panggil saya "Kaka Simi" tetapi kadang saya jadi malu, karena sayalah sebenarnya adik dia yang harus panggil Dia kaka, tetapi saya terima saja, karena dia panggil "Kaka" dari jenjang pendidikan. Bukan hanya saya, namun teman-teman saya bahkan adik-adik angkatan 2015 dan 2016. Enggel mempunyai rasa hormat dari sisi pendidikan sangat tinggi.


Saya dan teman angkatan lulus SMA tahun 2014 dan sudah kuliah, Enggel baru lulus SMA tahun 2017. Enggel putuskan kuliahnya di kota studi Jayapura. Sesampainya Enggel di Jayapura Dia daftar di kampus Universitas Cenderawasih (UNCEN), pilihan Fakultasnya Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) tahun 2017, dia diterima di Jurusan pilihannya. Kuliah di Fakultas ini sampai akhirnya hari Jum'at, 13 Agustus 2021 dapat gelar S.Ip (Sarjana Ilmu Pemerintahan) jadinya Enggel Pakage, S.Ip. Kuliah selama 4 tahun, selesai tepat waktu sesuai kalender akademik. Akhirnya, tepat hari ini Kamis, 26 Agustus 2021 Enggel diwisudakan dari Universitas Cenderawasih.


Satu hal paling menyedihkan yang Enggel rasakan hari ini adalah kedua orang tuanya tidak menemani Dia saat hari wisudanya tanggal 26 Agustus 2021 ini. sayang sekali, ayah dan Ibunya sudah pergi mendahuluinya saat-saat Enggel memasuki semester akhir, sehingga tidak menemaninya.


Pengalaman Organisasi Enggel


Sesampainya di Jayapura, Dia bergabung di Ikatan Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Bomou (IKPPMB) Se-Jayapura dan Forum Komunikasi Mahasiswa Kabupaten Deiyai (FKM-KD). Enggel Tidak begitu gabung saja, tetapi dia gabung melalui prosedur yang ada. Caranya harus ikut kegiatan Seminar dan Perkenalan yang di selenggarakan oleh dua organisasi ini, melalui Panitia pelaksana. Tahun itu juga Enggel bergabung menjadi Anggota sah pada dua organisasi ini. Dia pernah gabung karena kedua organisasi ini mempunyai aturan yang disampaikan oleh kakak-kakaknya. "Apabila ingin mencalonkan diri sebagai ketua Panitia atau Badan pengurus dalam organisasi, satu syarat utama harus ikut kegiatan seminar dan Perkenalan, kalau tidak ikut maka bukan anggota sah dalam organisasi dan tidak bisa belajar.


Pada tahun 2019,  saat Enggel sudah masuk semester 5, Dia pernah menjadi sekretaris Panitia Perkenalan IKPPMB tahun ajaran 2019-2020. Kemudian pada tahun 2020 mencalonkan diri sebagai Ketua FKM-KD tetapi terpilih sebagai Bendahara periode 2020-2022 masih menjabat hingga saat ini.


Beberapa Motivasi baik yang bisa di ambil dari Enggel adalah:


1. Umur

Dilihat dari ketentuan umur pendidikan, Enggel sangat terlambat. Tetapi bagi Enggel, faktor umur bukan hambatan yang membunuh semangat juangnya, tetapi dengan adanya komitmen yang kuat dalam dirinya, Dia bisa menyelesaikan strata satu (S1) di Jurusan Ilmu Pemerintahan dengan waktu kuliah yang sangat tepat. Enggel saja bisa Kuliah, sekalipun lambat secara umurnya dan bisa wisuda tepat waktunya sesuai ketentuan tahun kuliah yaitu 4 tahun. Oleh karena itu adik-adik juga tetap semangat dalam berpendidikan, fokus pada kuliah, dalam pendidikan pasti mengalami banyak persoalan sebagai tantangan, tetapi itu biasa, maka tetap Andalkan Tuhan dalam setiap proses perkuliahan. Pasti Tuhan akan menyertai dan menuntun langkah perkuliahan kamu.


2. Komitmen

Komitmen adalah sebuah kekuatan yang bisa memberikan Enggel semangat dalam perjuangannya. Ketika  Anda juga mengambil komitmen secara pribadi dengan emosi yang positif, misalnya "Hmm Saya harus selesai kuliah tahun ini" maka segala keraguan, ketakutan, kebimbangan itu akan sirna atau hilang dengan sendirinya dari dalam diri Anda. Sebab komitmen itu akan terus mendorong Anda untuk mengejar target komitmen waktu yang Anda tentukan. Sehingga dalam proses perkuliahan dengan sendirinya pikiran dan konsentrasi Anda akan terpusat pada Kuliah dan kegiatan-kegiatan pendukung perkuliahan sehingga Anda bisa selesai studi tepat waktu.


3. Organisasi

Bergabung di Organisasi adalah satu kewajiban yang mutlak bagi seorang pelajar atau mahasiswa. Kuliah saja tidak cukup untuk menjadikan diri sebagai orang yang berkualitas. Sebab di organisasi Anda akan mendapatkan beragam pelajaran yang tidak di dapatkan di kampus. Baik pola pikir, komunikasi, keberanian, berpikir kritis dan lain-lain. Oleh sebab itu, jangan apatis terhadap lingkungan organisasi yang ada. Enggel juga bisa mendapatkan pengalaman kepemimpinan, pengalam berbicara, mental jadi kuat dan lainnya di  organisasi, karena sudah bergabung dan mengambil tanggungjawab dalam organisasi sebagai wujud belajar.


4. Dia Orangnya Ramah

Selalu memberikan senyum pada setiap orang, bergaul dengan siapa saja, tetapi tidak mudah terpengaruh terhadap hal-hal tidak menguntungkan. Orangnya humoris yang menyenangkan. Ini satu contoh yang baik untuk di nyontek sebab kita yang lain juga pasti akan bergaul dengan siapa saja.


Kesimpulan

Pendidikan sebenarnya tidak di patokan pada umurnya, tetapi kembali pada pribadi mau belajar atau tidak. Jika belajar dengan sungguh-sungguh maka akan tercapai pada harapan dan pada apa yang di cita-citakan.


Oleh: Simion Kotouki


Post a Comment

Previous Post Next Post