Gambar ilustrasi sumber Google
Sinar Bemo - Hari itu dibalik tembok Sekolah mama peluk Niko dengan kuat. "Selamat Anak, terimakasih kamu sudah buat mama bangga," kata yang keluar diiringi tetesan airmata bahagia.
Mama punya hasil berkebun yang dijual selama ini sudah bisa antar Niko menuju Metropolitan, Hari itu tetesan airmata yang bercucuran bikin saya punya tangan biru basah di Bandara Deo. Dengan jacket jeans dan sepatu all star bikin Niko tampak percaya diri jalan menuju Sriwijaya Air.
Hidup dimetropolitan jadi tantangan baru, "Mama saya mau pulang jaga mama saja, saya tidak betah tinggal disini" sahut sedih anaknya.
"Sudah kamu tidak perlu pikir mama, Ingat mama punya doa selalu ada untuk kamu. Mama akan terus berjualan bahkan lakukan apa saja untuk biayai ko kuliah," jawab mamanya.
Hari terus berganti, Niko sudah mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Anak keriting yang baru menginjakkan kaki di kampus ternama menjadi incaran para gadis (Anak Papua jadi pasti dia punya uang banyak) Pendekatan terus dilakukan.
Mulai berbaur dalam lingkungan sosial maupun kampus, terlibat dalam organisasi dalam kegiatan lainnya.
Hari itu Hujan deras turun tutup kota sorong, petir dan guntur mulai baku bayar.
"Mama saya lapar sekali, saya sudah tidak ada uang sama skali, saya lapar mama," tangisan anak yatim dari perantauan.
"Sayang mama punya anak, mama lagi dalam perjalanan ke bank. Kamu sabar sebentar, sedikit lagi mama sampai"
"Mama terimakasih, akhirnya saya bisa makan"
" Iya nak, ada apa-apa kasitahu mama tempo"
Hendak pulang dari bank dengan baju yang basah dibadan, menuju pasar menyimpan jualan sambil menahan lapar yang bikin mama jatuh tersungkur dipinggir jalan.
Hari itu pertandingan rektor cup dikampus, Skill yang luarbiasa dari anak keriting bikin perem Chines Jawa mata jatuh dipinggir lapangan. Follower meledak di Instagram, DM datang dari berbagai penjuru sudut kampus.
"Bell lu mau ga jadi pacar gua? (dengan kebranian tambah kepedean tingkat dewa) "
"Lu ngomongnya kok gada rem ya (tertawa malu2 mau ka ini) hmmm Iya gua mau nik "
"Memang hari ini kasuari akan bernyanyi (lompat keliling kampus sampai-sampai salto biawak hampir terjadi)"
Sore itu disudut kos-kosan Niko mulai peras otak "Adooo malam ini Bella ajak jalan baru saya tidak ada uang lagi, Niko duduk pikir cara untuk bisa dapat uang"
"Mama saya harus bayar praktikum besok, mama bisa kirim saya uang sekarang ka?"
" Iya nak, sabar ne mama ke bank skarang "
" Niko cek sudah, mama sudah kirim"
Sudah tidak balas mama punya sms lagi, Niko gass dengan CBR warna hitam jemput Bella menuju blok M Jakarta. Karna sudah mulai tenar, kenalan pun ada dimana-mana.
Niko su mulai bermain dalam alunan gelombang Jakarta, "Bro lu masuk sini harus minum, biar lu bisa nikmati kya yang lain tu (Anjax tawarkan untuk niko)
Satu botol habis, dua botol habis. Niko su rasa enak dan de mulai minta tambah.
Jam 5 pagi niko leher patah diblakang motor di gonceng Bella.
Kuliah mulai berantakan, tipu muslihat mulai muncul dalam pikiran tanpa pikir de pu mama yang berjualan tiap hari.
"Niko kenapa su jarang kasi kabar untuk mama? "
" Mama saya ada sibuk susun skripsi jadi, nanti mama kirim uang ee "
"Oh iya nak, semangat ee jangan sampai lupa makan "
Bell gua baru dapat kiriman dari nyokap gua, kuylah ntar malam party,
" Ah siyap bosqu "
Malam itu langit jakarta tampak bercahaya, CBR hitam gass menuju apartemen kalibata rencana jemput Bella menuju Obama Club.
Niko tiba depan apartemen, sambil buka helm Bella ada duduk manis dalam Fortuner warna hitam sambil dipeluk pacar barunya.
"Woy lu ngapain? Bella itu pacar gua, lu itu cuman dimanfaatin doang, sadar lu sadar (Alex mulai bicara Niko)
Niko pu emosi campur kecewa, dengan satu napas. Gass jatuh menuju obama club. Malam itu botol vodka berhamburan di dalam club, Dengan patah hati tingkat dewa, Niko mulai menikmati Jalanan ibu kota dengan kecepatan CBR yang diatas rata-rata menuju Ancol pada malam itu.
Kecepatan yang luarbiasa itu pun antar Niko ke dalam cengkraman Besi beton pembangunan jalan Tol.
Malam itu langit dikota sorong tampak tidak berbintang, kulit yang mulai keriput, Baju yang tampak kusam dibadan dengan naluri seorang ibu yang merasakan sesuatu yang aneh.
Tiba-tiba Hp berdering.
"Hallo selamat malam Ibu, kami memberi tahu bahwa anak ibu baru saja mengalami kecelakaan dan kami mohon maaf, dan turut berduka cita nyawanya tidak dapat tertolong"
Hp jatuh dari genggaman, Mama pun juga ikut Tersungkur jatuh bersamaan dengan Hp menahan perut yang keroncong dari siang .
Pagi itu Sriwijaya air mendarat dikota sorong, Wanita paruh baya pun tak mampu menahan tangis menyaksikan putra semata wayangnya kembali dengan tangan didada kapas dihidung terbaring kaku .
"Niko sayangeee mama punya harapan putus, mama punya hidup sudah tidak berarti. Selamat jalan anakku Doa dan airmata mengiringi kepergian mu.
***
Trimakasih sudah membaca semoga jadi motivasi untuk kita lebih baik. dan juga tulisan ini sebagai ajang kampanye STOP MIRAS kalangan pemuda Papua.
Orang mabuk tidak bisa bangun Papua
STOP MIRAS.
Dikutip dari penulis
Post a Comment