Jangan sedih ketika gagal

Sosok Andy

Sinar Bemo
- Sudah dua kali Andi gagal di terima kerja. Pertama lima tahun lalu, saat itu Andi baru selesai kuliah dan setelah menganggur sepuluh tahun lamanya kegagalan kedua terjadi lagi. Ia salah satu dari ratusan orang pelamar kerja dinyatakan tidak Lolos. 

Ia kecewa sekali. Berat rasanya menerima kenyataan itu. Ia sudah berusaha keras untuk mempersiapkan seluruh berkas persyaratan dan secara administrasi dinyatakan lolos tetapi pada tahap selanjutnya namanya tak ada didaftar ratusan nama yang di nyatakan lolos.

Ia sudah hampir putus harapan hidup. Ia bingung harus bagaimana untuk nasib hidup kedepannya. 

Kegagalan bagi Andi bukan hanya saat tes masuk pegawai tetapi jauh sebelumnya saat masih sekolah dan duduk di kelas dua SMA Andi sudah pernah tahan kelas. Ia juga merasa memiliki beban hidup yang tak berkesudahan kegagalan karena sudah sering kali gagal. 

Andi juga merasa tak beruntung di ekonomi. Sering kali ia memberikan bantuan uang kepada sesama yang lagi kepepet dan meminjam dengan berjanji akan mereka kembalikan sebelum akhir bulan bahkan dengan manisnya teman teman memberikan janji-janji manis untuk secepatnya akan mereka lunasi utang tetapi pada kenyataannya mereka semua hanya janji.

Suatu ketika pada siang hari dimana matahari bersinar dengan suhu yang sangat panas. Ia duduk di bawa pohon mangga yang rindang di samping halaman rumah temannya. Ia sedikit terlihat melamun memikirkan hidupnya yang banyak kali mengalami kegagalan. 

Sebagai manusia tingkat jenuh ia rasakan. Ketika ia bandingkan hidupnya dengan kehidupan orang lain. Rasanya ingin bunuh diri saja. Merasa pasrah pada nasib hidupnya. 

Dalam lamunan panjang itu Andi merasa mengantuk. Angin sepoi-sepoi di siang itu bertiup menyapa tubuhnya. Ia pun sejenak tertidur menutup matanya. 

Ia terkejut dengan ada suara entah darimana asal usul sumber suara. Dalam suara itu ia mendengar bahwa nasibmu tiga hari lagi. 

Setelah terbangun dari tidurnya ia mengusap mata lalu mengingat kembali pesan telah ia dengar. Nasibmu tiga hari lagi.

Ia kembali termenung apa yang akan terjadi di tiga hari berikutnya. 

Waktu ia tertidur itu hari Jumat sehingga jika disesuaikan dengan pesan Suara itu artinya pada hari Minggu ia akan mendengar sesuatu atau akan terjadi sesuatu dalam tiga hari kedepan. 

Ia lantas bangun dari tempat tidurnya di parah parah. Lalu bangkit berdiri lalu ia pergi ke rumah orang tuanya. Ia memberhentikan ojek lalu ia arahkan menujuh rumahnya. 

Lonceng gereja pagi itu berdering kencang. Seperti biasanya ia bersiap siap untuk pergi mengikuti sembahyang. 

Setelah ia tiba di halaman gereja ia masuk dan mengikuti proses misa yang di pimpin oleh seorang pastor tua. Dalam hamil sang pastor tak sengaja berkhotbah mengenai nasib hidup setiap orang. 

Jika jatuh jangan lupa bangkit berdiri dan berjalan lagi. Jika kedua kalinya jatuh lagi maka jangan putus asa tetapi tetap ada usaha untuk bangkit lagi. Dan ketika kemudian jatuh ketiga kali berarti dengan bertanya kepada Tuhan kita harus mencoba di bidang lain.

Khotbah pastor ini sungguh menggunggah hati dan pikiran dari Andi. 

Setelah doa penutup dan berkat Pastor bagi umatnya, Andi keluar ke halaman gereja. Begitu ia tandasalib dengan air berkat lalu ia perlahan melangkah keluar dari dalam gereja.

Baru melangkah beberapa langkah kaki ada suara memanggil namanya. Ia segera melihat kearah datangnya suara. Yudha teman SMP puluhan tahun lalu memanggil namanya. Mereka berdua saling salaman dengan hati riang gembir. 

Keduanya mulai berdiskusi tentang banyak hal mulai dari sekolah, kuliah, keluarga dan soal pekerjaan. Ternyata Yudha sudah lebih dulu sukses. Ia bekerja sebagai fice presiden direktur di sebuah perusahaan milik negara.

Melalui teman SMP ini akhirnya Andi di terima menjadi kepala cabang di daerah lain. Sejak saat itu nasib hidup Andi berubah total. Ia menjadi perusahaan sehingga derajat kehidupan meningkat.

Akhirnya Andi sadar bahwa jalan untuk menjadi sukses itu harus pernah gagal di bidang lain. Kini Andi memiliki usaha sendiri yang di kelola oleh istrinya.

1 Comments

Post a Comment

Previous Post Next Post