Kisah Pilu, Mama Angkatnya Meninggal di Hari Wisudanya

Ket: Derek Dogopia, S.Th bersama kedua omnya foto bersama usai prosesi wisuda sukses di gelar. Kamis, 24/02/2022.

Sinar Bemo
- Nerius Adii, S.Ak menceritakan sebuah kisah hidup dan pendidikan Derek Dogopia yang baru saja wisuda dari kampus STT-WP kampus dua Nabire pada tanggal 24 Februari 2022 kemarin.


Derek adalah om saya, anak dari kaka perempuan pertama saya. Sayang sekali, kaka perempuan pun meninggal setelah tiga hari melahirkan anaknya Derik Dogopia.


Setelah mamanya meninggal, Derek diambil oleh tantanya (Badii adama-Debei) saudara sepupu dari ayahnya yang tinggal di kampung Debei distrik Tigi barat. Dia dirawat, dibina dan diasuh sampai dia di besarkan oleh neneknya. Tingkat perhatian oleh neneknya kepada Derek (anak angkat) jauh lebih sungguh-sungguh dan menyayanginya di banding anak-anak kandungnya. 


Seiring berjalannya waktu, Derek pun memasuki usia sekolah. Ia meminta kepada mamanya (mama angkat) untuk  mengijinkan dirinya sekolah. Kemudian mamanya pun merespon atas permintaan anak tersayang ini untuk harus bersekolah.


Mamanya berkehendak menyekolahkan anak kesayangannya masuk di sekolah yang ada di kampung, tidak jauh dari rumah mereka, tetapi anak-anak sekitarnya rata-rata tidak sekolah dan mengikuti berbagai pengaruh lingkungan, sehingga mamanya jadi takut putus sekolah sampai ia terjebak dalam pengaruh dan bisa putus sekolah, sehingga mamanya memilih untuk memindahkan anaknya kepada tantanya, saudara perempuan dari ayahnya yang ada di kampung Manataidagi Kebo II, Paniai Utara untuk dia bisa sekolah disana.


Disana Dia mulai sekolah di SD YPPGI  selama enam Tahun, setelah dia tamat lanjutkan di Sekolah Teologi Pertama (STP), dan Kemudian lanjut lagi di tingkat Sekolah Teologi Atas (STA), dalam kurun waktu dua belas Tahun menganyam pendidikan Bersama tantanya di Kebo. 


Selama Derek masih pendidikan di Kebo II,  kerinduan mama angkat akan anaknya selalu mendidih dalam dirinya. jarak dari kampung Debei ke Kebo II cukup jauh maka mamanya tidak bisa mengunjunginya. Ketika masa liburan tiba barulah derek pulang ke mamanya, tempat dimana dia dibesarkan. 


Perjuangannya pun tidak sampai disitu. Setelah selesai sekolah disana Derek  berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi pada jurusan yang sama yaitu Teologi, sehingga Derek memilih masuk di Sekolah Tinggi Teologi Walter  Post (STT-WP) Kampus II Nabire. Kurang lebih lima tahun ia berpendidikan di kampus ini. 


Tanggal wisudanya sudah di beritahukan oleh pihak kampusnya seminggu yang lalu yaitu pada tanggal 24 Februari 2022 Untuk prosesi Wisudanya.


Tanggal wisudanya sudah Derek menghubungi mamanya (mama angkat badii adama) untuk datang menyaksikan acara wisudanya namun sayang sekali mamanya tidak bisa datang akibat sakit berat yang menanggungnya. 


Ada satu kata yang pernah mamanya sampaikan, "kamu Selamat Sukses ya, walaupun saya tidak saksikan kamu punya acara wisuda tetapi, pikiran saya selalu bersama kamu dan di hari wisuda pun mama tetap ada di samping mu," Tutur mamanya.


Derek menjadi beban di pikiran mendengar kata mamanya yang tidak bisa hadir itu, padahal Derek sudah bangga kalau mamanya akan hadir di acara wisuda. 


Derek berharap bahwa mamanya yang sudah besarkan dia, selalu ada untuk dia sejak dia masih bayi dan dibesarkan hingga selama berproses pendidikan pun menjadi mentor terbaiknya yang melengkapi semua kekurangan baik biaya makan minum dan lain-lain sampai hari ini wisuda itu harus hadir.


Tibalah hari wisuda, tepat tanggal 24 Februari 2022, pagi kira-kira pukul 07 lewat Derek mulai siap, mandi dan memakai Toga (pakaian wisuda) untuk pergi ikut prosesi wisuda, tiba-tiba teman bermain semasa kecil datang dan dia berbisik di telinga dan berkata : "Mama mu (Badii adama) meninggal dunia. Derek kaget mendengar berita kematian mamanya, Derek pingsan terbanting di tempat, sambil menangis dan berkata "Noukai akiya nadoketege kodoko itonago kagaba maketee noo, Kaiya yee Aki ani watiya kiya nayoniyake tou page ga kiko dimi mobunoo, yoko nago Kou bokaya no wisuda nago kouko tebokayake," artinya "mama sudah sekolahkan dan biayai saya, hari ini anak menggenakan Toga, mama dimana, saya bangga dan puas sekali kalau mama berdiri di samping saya, kalau mama mau meninggal jangan di hari wisudanya saya tapi meninggal di hari lain," sungguh kata-kata menangis Derek membuat kita yang lain pun ikut bersedih.


Beberapa menit kemudian Derek mulai sadar  lalu omnya (Adiiamoye) antar pergi masuk di ruangan  untuk mengikuti prosesi acara wisuda dan menerima Ijazah dengan penuh air mata. 


Derek mengakhiri pendidikannya pada jenjang strata satu (S1) Teologi sehingga gelasrnya S.Th (Derek Dogopia, S.Th) Selanjutnya ia akan melayani di Gereja yang Tuhan sediakan untuknya. 


Nerius Adii mewakili orang tua menyampaikan rasa Terimakasih dari pihak mamanya kepada keluarga besar Dogopia, Pakage serta yang lain, kami tidak sebutkan dan terlebih khusus kepada mama angkatnya (badii adama) yang telah meninggal pada hari Kamis, 24 Februari 2022 bertepatan dengan hari wisuda anaknya. Badii adama (Mama angkat Derek) Selamat pergi ke pangkuan Allah Bapa, Semua pengorbanan terhadap om kami Tuhan memperhitungkan. Selamat beristirahat disana. 


Ia juga mengucapkan selamat sukses kepada Derek yang telah sukses meraih gelar sarjana Teologi. 


"Om Selamat Sukses sebagai pelayan (gembala) dalam kondisi duka ini. Semoga Tuhan yang punya Pelayanan akan memberkati dalam pelayanan. 


Sebuah cerita di hari kebahagiaan yang menyedihkan.


Sumber: Nerius Adii,S.Ak

Edit: Mion

1 Comments

Post a Comment

Previous Post Next Post